Komunikasi dalam rumah tangga
sangatlah penting agar satu sama lain bisa mengekspresikan kebutuhan,
keinginan, dan kekhawatiran. Komunikasi yang terbuka dan jujur
memungkinkan masing-masing pasangan untuk mengatasi perbedaan dan
menumbuhkan cinta lebih dalam lagi.
Para peneliti menemukan bahwa terdapat hubungan yang
kuat antara pola komunikasi dan kepuasan dalam rumah tangga. Sedangkan
komunikasi yang buruk dikaitkan dengan peningkatan risiko perceraian dan
masalah perilaku anak-anak. Dalam banyak kasus, pasangan berpikir
mereka sudah berkomunikasi, tetapi pesan tidak tersampaikan dengan baik.
Masalah komunikasi yang buruk tersebut biasanya
terjadi karena perbedaan gaya percakapan antara pria dan wanita.
Sebenarnya kendala ini bisa diatasi dengan menjadi pendengar yang baik
terlebih dahulu. Dengan menjadi pendengar yang baik dan juga aktif, Anda
akan memahami sudut pandang pasangan dan akhirnya Anda tahu bagaimana
memulai percakapan yang nyaman untuk mengomunikasikan hal-hal tertentu
kepadanya.
Selain karena perbedaan gaya percakapan, masalah pola
komunikasi juga bisa disebabkan karena banyak pasangan, terutama yang
belum lama menikah, terkena mind-reader syndrome. Mereka
berfikir, “Jika dia benar-benar mencintaiku, dia akan tahu apa yang saya
inginkan.” Padahal hal itu salah. Keinginan dan kebutuhan hanya bisa
saling diketahui jelas dengan mengatakannya langsung secara jujur dan
terbuka. Jadi, jangan ragu untuk memulai “mari bicara” jika ada sesuatu
yang Anda inginkan atau butuhkan dari pasangan.
Sering membicarakan dan mengomunikasikan hal-hal penting sampai tidak penting dengan pasangan akan membantu meredam masalah rumah tangga
yang mungkin timbul. Namun, menurut survey Wall Street Journal, 40%
dari responden mengatakan bahwa mereka mengalami kekurangan waktu yang
lebih besar daripada kekurangan uang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar